Kamis, 17 Februari 2011

Aplikasi Metode Otak Unggul Mampu Optimalkan Kemampuan Berfikir

Surabaya - Banyak cara dilakukan untuk menggali potensi dan kemampuan berfikir, salah satunya dengan “Aplikasi Metode Otak Unggul”. Ini merupakan metode penyeimbangan fungsi otak kiri dan kanan manusia.


Rakor MOU SMP/SMA se-Jawa Timur“Setiap manusia pasti memiliki kemampuan yang berbeda, itu diakibatkan karena kemampuan otaknya berbeda, dengan metode ini maka otak kiri dan kanan bisa bekerja optimal,” kata Instruktur Internasional Mindmapping, Ir Djohan Yoga MSc MOT BLI Ed, saat seminar “Aplikasi Metode Otak Unggul”. (Mindmapping) di Kantor Gubernur Jatim Jumat (11/2) sore.


Menurutnya, metode ini bisa digunakan bukan hanya untuk pelajar dan mahasiswa, tapi pekerja, wirausaha, pejabat negara, dan pimpinan perusahaan juga perlu mempelajarinya. Dengan begitu sebanyak apapun tugas dan masalah pekerjaan, dapat diatasi tanpa terbebani. “Semua tugas kantor akan selesai, dan pimpinan bisa puas dengan hasil kerja kita, karena kita mengerjakannya dengan fungsi otak kiri dan kanan yang seimbang,” katanya.


Menurutnya metode ini bisa digunakan juga oleh para pengajar atau guru, dalam mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa.


Seperti diketahui, kebanyakan siswa dibebani oleh materi pelajaran yang sangat banyak dan bermacam-macam buku. Antara siswa dan guru dikejar target untuk menyelesaikan materi pelajaran pada kurun satu semester sehingga banyak dari mereka merasa tertekan dan stress.


Menurut Djohan Yoga, masalah tersebut dapat diatas apabila metoda mind map dan multiple intelligences. Metoda ini digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Mind Map adalah suatu bentuk pencatatan dengan struktur radian yang sangat menarik karena dipenuhi oleh aneka warna, kata, angka, gambar, kode dan symbol sebagai hasil yang sangat kreatif dari pemakaian seluruh keterampilan yang ada di kedua belah otak secara simultan dan sinergis.


Mind Map menghendaki seseorang untuk berpikir secara memancar – radiant dari satu titik ke segala arah yang memungkinkan proses berpikir dapat mengalir secara bebas-free-flow. Hal ini akan memunculkan banyak ide-ide dan mudah mengingat.


Sementara itu, dengan multiple intelligences, siswa dipahami sebagai seseorang yang memiliki banyak kecerdasan. Dengan begitu, guru dapat lebih memahami siswa, dan dengan pendekatan itu, maka guru akan menyesuikan pengajarannya sesuai dengan kecenderungan gaya belajar.


Dengan mind map dan multiple intelligences, maka siswa akan didorong untuk memiliki otak unggul. Dengan otak unggul, maka pelajaran apapun akan dapat diserap dengan lebih baik. “Potensi salah satu otak itu akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya,” tuturnya.


Lebih lanjut dikatakannya, Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. “Otak kanan juga membuat seseorang pandai bergaul, enak diajak ngobrol,” tuturnya.


Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap. Sehingga bagi mereka yang fungsi otak kirinya optimal IQ (Intelligence Quotient) pasti tinggi, tapi mereka juga cenderung fisiknya lebih lemah,” ujarnya.


Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. (hjr)



Disadur seluruhnya tanpa modifikasi dari Website Resmi Pemprov Jatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar