SURABAYA, LIcom: Sebanyak 150 orang pejabat eselon II dari berbagai instansi pemerintah daerah se-Indonesia mengikuti Pelatihan Mind Map di Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Provinsi Jawa Timur, Jumat (18/2).
[caption id="attachment_545" align="alignleft" width="266" caption="Pelatihan MindMap di Badiklat Jatim"]

Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja birokrasi di masing-masing institusi. “Mind Map bisa dipakai dalam berbagai kegiatan organisasi, baik untuk rapat, presentasi, perencanaan hingga memecahkan masalah,” kata Ir Johan Yoga, Trainer Internasional berlisensi dari Tony Buzan (pencipta Mind Maps) di hadapan perserta Diklatpim II Angkatan XXIII.
Dengan menggunakan metode Mind Map, lanjut Johan, apa pun jenis pekerjaan dengan tingkat beban apa pun akan menjadi mudah, simultan, tidak tumpang tindih dan mudah mengontrol secara cermat, efektif dan efisien.
Dijelaskan Johan, Mind Map berbeda dengan sistem pola pikir linier yang selama ini dipakai di berbagai jenis organisasi di Indonesia. Johan memberikan contoh, seorang pemangku jabatan dalam sehari biasanya menerima laporan dari stafnya sampai lima hingga sepuluh jenis yang ditulis panjang-panjang, puluhan halaman pula.
Nah, dengan model laporan yang disajikan beberapa halaman itu, kata Johan, akan membuat Sang Pejabat mengerutkan dahinya berpikir keras untuk bisa memahami. Waktu yang diperlukan menjadi lama. Sehingga menyita pekerjaan lainnya yang belum tertangani.
“Dengan Mind Map, semuanya menjadi mudah karena seseorang dirangsang dan membiasakan diri berpikir radian. Laporan yang disajikannya pun menjadi mudah dimengerti, efektif dan efisien, “ ujarnya.
Hal tersebut dibenarkan Iswahyudi Yulianto, Sekretaris DPRD Kabupaten Magetan. Dikatakannya, motede Mind Map sangat diperlukan oleh setiap pejabat. Terutama, lanjut dia, dalam menangani koordinasi antar-dinas maupun antar-intansi. Di samping itu, juga tepat untuk menyusun perencanaan kegiatan atau program pembangunan.
“Sayangnya waktu yang diberikan kepada Pak Djohan untuk mempresentasikan sinergi kerja otak kiri dan otak kanan sangat terbatas. Kita berharap pihak Diklat bisa menambah lagi alokasi waktu,” tuturnya.
Drs. Saiful Rahman, MM, MPd, Kepala Badan Diklat Jatim kepada media menyatakan, pelatihan Mind Maps di Badiklat ini merupakan terobosan untuk melejitkan kualitas SDM aparat birokrasi. Secara jelas metode untuk memicu kinerja otak menjadi unggul akan menjadikan aparatur kuat dalam berpikir logis, analitis namun juga kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah.
“Terus terang peserta banyak yang meminta ditambah materinya karena ada hubungan dengan tupoksi di masing-masing SKPD atau instansi asal mereka. Di mana ada aplikasi tindak lanjut. Dengan begitu, Gubernur Soekarwo yang begitu cerdas dan berkomitmen terhadap program prioritas seperti kesehatan, pendidikan, tertunjang dengan birokrasi yang juga makin cerdas, dan sevisi dengan mindset beliau. Dengan memahami, memetakan melalui mind map, maka lebih mudah dalam penjabaran dan pelaksanaan program-program tersebut,” terang Saiful.arf/nov
disadur dari Lensa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar